Sekitar pukul 15.00 WITA saya selesai memberi kuliah Kimia Komputasi dan menuju ruangan dosen Jurusan Kimia. Di depan ruang sidang kimia sekitar pukul 15.10 WITA, Balqis dan teman-temannya (kalau tidak salah mereka berempat) menghampiri saya untuk mengecek perbaikan skripsi. Karena sudah masuk sholat ashar saya menyampaikan ke mereka sholat terlebih dahulu dan saya langsung menuju ke musholah lantai 3.
Di musholah sekitar pukul 15.16 WITA saya melihat satu mahasiswa baru dan langsung menyuruhnya mengumandangkan azan. Setelah sholat sunat dan ashar saya kembali ke lantai satu untuk mengecek perbaikan skripsi mereka. Tidak biasanya, lama saya menunggu tetapi mereka belum juga datang. Dan saya menuju ke mobil untuk menaruh laptop. Kemudian kembali ke ruang dosen Jurusan Kimia menunggu mereka untuk bimbingan perbaikan skripsi. Mereka pun belum muncul. Biasanya mahasiswa datang lebih dulu dan menunggu di depan pintu Jurusan.
Sesaat di ruang dosen, saya melihat Pak Mangara (Kaprodi Pendidikan Kimia) keluar dari ruangannya dan mengabarkan sesuatu ke Ibu Julhim dan Ibu Erni bersama mahasiswa di ruang Jurusan sebelah selatan. Saya yang di bagian utara tidak mendengar apa yang disampaikan pak Mangara, namun saya melihat Ibu Julhim dan Ibu Erni bersama mahasiswa menampakkan raut kesedihan yang mendalam karena begitu cepatnya kematian Balqis yang tidak disangka-sangka. Dikira hanya pingsan saja.
Ibu Erni pun menuju ke saya dan memberi tahu kabar bahwa yang pak Mangara sampaikan adalah kabar kematian Balqis. Semoga husnul khotimah, Balqis.
Mendengar cerita dari teman-temannya, Balqis pingsan saat akan melaksanakan shalat ashar. Beberapa dosen dan puluhan teman-temannya segera melarikannya ke Rumah Sakit Toto, Kabila. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Balqis dinyatakan telah meninggal dunia. Ketua Jurusan Kimia Bu Wiwin yang turut mendampingi Balqis saat itu shock dan memberi tahu paramedis untuk kembali memeriksa Balqis, karena beliau belum yakin kalau Balqis telah meninggal dunia. Mahasiswa semester 9 Prodi Pendidikan Kimia ini diantar oleh sejumlah dosen dan mahasiswa kimia ke rumah duka. Kesedihan mendalam bagi Jurusan Kimia FMIPA UNG.
Menurut pembimbing skripsinya Dr. Lukman A.R Laliyo, hasil penelitian Balqis sedang disiapkan untuk diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi (Q1 atau Q2). Balqis berani mengambil riset yang merupakan trend terbaru dalam riset bidang pendidikan. Dalam risetnya Balqis mengukur level strategi pengambilan keputusan mahasiswa kimia pada penyelesaian masalah social scientific. Ini skripsi terbaik bimbingan saya dalam 5 tahun terakhir kata Pak Lukman.
Dekan FMIPA yang juga dosen Jurusan Kimia Prof. Astin Lukum menyebut Balqis sebagai syuhada pendidikan. Meninggal dunia saat berjuang menyelesaikan tugas akhirnya. Meninggal saat akan menunaikan shalat ashar.
Selamat jalan Balqis, Anak yang baik dan selalu senyum bahagia di depan dosen. Semoga Allah merahmatimu dengan rahmat yang luas.
----------------
Ditulis oleh Dr. Akram La Kilo, salah satu dosen penguji skripsi Balqis
Workshop Pengembangan Wesbite
Workshop Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Pemateri Dr. Mario Paristiowati, M.Si